Allah, Liberty, And Love
Bagi teman-teman yang mau mempunyai Buku Irshad Manji "Allah, Liberty, and Love" Tapi belum bisah membelinya, kali saya akan menunjukkan kepada teman-teman. tapi sebelum itu sobat harustau latar belakang dari buku ini.
Irshad Manji yang sedang melaksanakan keliling Indonesia untuk diskusi dan bedah buku karya-nya yang berjudul “Allah, Liberty and Love” mengalami banyak tantangan. Di antaranya penolakan kelompok Front Pembela Islam (FPI) dan Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) yang terjadi di Jakarta, Solo dan Yogyakarta.
Irshad Manji sendiri yakni Direktur untuk Gerakan Keberanian Moral (Moral Courage Project) di Universitas New York, dan penulis buku laku versi The New York Times, “The Trouble with Islam Today: A Muslim’s Call Reform in Her Faith”, yang telah dipublikasikan di lebih dari 30 negara. Edisi bahasa Arab, Urdu, dan Persia yang tersedia di situs-webnya telah diunduh dua juta kali.
Sosok Irshad di media telah mendunia: pembuat film dokumenter dengan nominasi Emmy, Faith Without Fear, yang mengisahkan perjalanannya untuk mendamaikan antara Islam, HAM, dan kebebasan. Beberapa tulisannya muncul di The Wall Street Journal, Newsweek, Der Tagesspiegel, The Times (London), dan Al-Arabiya.net. Ia juga menjadi moderator di salah satu lembaga paling “aktif” di facebook.
Mengakui misi Irshad untuk memajukan reformasi Muslim dan keberanian moral, European Foundation for Democracy telah mengangkatnya sebagai rekan senior, sementara surat kabar The New York Times menyebutnya “Mimpi Terburuk bagi Osama bin Laden.” Dan beliau mendapatkan ini sebagai pujian.
Melihat kepemimpinan dan prestasi Irshad, Oprah Winfrey menghargainya dengan Chutzpah Award atas “keberanian, tekad, ketegasan, dan keyakinannya”. Majalah Ms. menabalkan Irshad sebagai “Feminis Abad 21”. Maclean’s memberinya penghargaan Honor Roll di tahun 2004 sebagai “Orang Kanada yang Sangat Berpengaruh”.
Lalu apa yang bekerjsama ingin disampaikan Irshad lewat bukunya sehingga memicu kontroversi? Benarkah buku tersebut bercerita perihal kaum gay dan lesbian?
DOWNLOAD DISINI
Irshad Manji yang sedang melaksanakan keliling Indonesia untuk diskusi dan bedah buku karya-nya yang berjudul “Allah, Liberty and Love” mengalami banyak tantangan. Di antaranya penolakan kelompok Front Pembela Islam (FPI) dan Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) yang terjadi di Jakarta, Solo dan Yogyakarta.
Irshad Manji sendiri yakni Direktur untuk Gerakan Keberanian Moral (Moral Courage Project) di Universitas New York, dan penulis buku laku versi The New York Times, “The Trouble with Islam Today: A Muslim’s Call Reform in Her Faith”, yang telah dipublikasikan di lebih dari 30 negara. Edisi bahasa Arab, Urdu, dan Persia yang tersedia di situs-webnya telah diunduh dua juta kali.
Sosok Irshad di media telah mendunia: pembuat film dokumenter dengan nominasi Emmy, Faith Without Fear, yang mengisahkan perjalanannya untuk mendamaikan antara Islam, HAM, dan kebebasan. Beberapa tulisannya muncul di The Wall Street Journal, Newsweek, Der Tagesspiegel, The Times (London), dan Al-Arabiya.net. Ia juga menjadi moderator di salah satu lembaga paling “aktif” di facebook.
Mengakui misi Irshad untuk memajukan reformasi Muslim dan keberanian moral, European Foundation for Democracy telah mengangkatnya sebagai rekan senior, sementara surat kabar The New York Times menyebutnya “Mimpi Terburuk bagi Osama bin Laden.” Dan beliau mendapatkan ini sebagai pujian.
Melihat kepemimpinan dan prestasi Irshad, Oprah Winfrey menghargainya dengan Chutzpah Award atas “keberanian, tekad, ketegasan, dan keyakinannya”. Majalah Ms. menabalkan Irshad sebagai “Feminis Abad 21”. Maclean’s memberinya penghargaan Honor Roll di tahun 2004 sebagai “Orang Kanada yang Sangat Berpengaruh”.
Lalu apa yang bekerjsama ingin disampaikan Irshad lewat bukunya sehingga memicu kontroversi? Benarkah buku tersebut bercerita perihal kaum gay dan lesbian?
DOWNLOAD DISINI