Sejarah Kalimat Epilog Pidato 'Wabillahi Taufiq Wal Hidayah'

Kebanyakan orang niscaya merasa bahwa pidato itu membosankan, hampir niscaya pidato diawali dengan salam dan basa-basi. Mayoritas juga menutup pidatonya dengan kalimat khas yaitu “wabillahi taufiq wal hidayah” ibarat yang umat muslim lakukan. 

Tapi pernahkah kau berfikir darimana asal-usul kalimat tersebut? Ternyata kalimat tersebut ada sejarahnya lho. Mari kita bahas satu-persatu.

Kebanyakan orang niscaya merasa bahwa pidato itu membosankan Sejarah Kalimat Penutup Pidato 'wabillahi taufiq wal hidayah'

1. Dulunya Salam Penutup Khas dari Nahdlatul Ulama (NU)

Menurut klarifikasi Gus Dur di program peringatan hari lahir Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia yang ke-46, dulunya ulama-ulama NU menyepakati penggunaan kalimat “wabillahi taufiq wal hidayah” sebagai ucapan penutupan dan Nahdliyin (warga NU) wajib mengikutinya.


2. Memiliki Arti Umum Yang Bisa Digunakan Semua Pihak

Kalimat khusus ala NU yang sering dipakai sebagai simpulan pidato ini mempunyai arti harfiah: “Allah ialah Dzat yang memberi petunjuk ke jalan yang selurus-lurusnya.” Dengan arti yang terbilang general itu, bergotong-royong kalimat ini dapat dipakai oleh siapa saja.

3. Diciptakan Oleh K.H. Ahmad Abdul Hamid

Kiai Ahmad berasal dari Kendal, Jawa Tengah sebagai pencipta kalimat tersebut ia di juluki  “Bapak Kabupaten Kendal”. Awalnya ia membuat kalimat khas ini untuk NU. Namun alasannya ialah “wabillahi taufiq wal hidayah” sudah dipakai oleh hampir semua kalangan umat Islam, maka ia merasa NU kehilangan ciri khasnya. Sehingga ia membuat ucapan epilog baru, yaitu: “Wallahul muwaffiq ila aqwamit tharieq”. Karena menurutnya, pengejaanya sulit diikuti oleh mereka yang bukan orang NU.


Demikian ulasan sejarah dari kata “wabillahi taufiq wal hidayah”  yang melegenda dan pastilah kita sering denger bahkan mengutipnya juga di simpulan pidato, tapi kita kan gan tau dan gak mau tau soal latar belakang kalimat tersebut. 

Oke gan, Terimakasih sudah mampir. Akhir kata saya ucapkan Wabillahi taufiq wal hidayah, wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel