[Review Film] Burning (2018)



   



  • Judul Korea : Beoning /버닝
  • Sutradara Lee Chang-Dong
  • Penulis: Haruki Murakami (original dongeng pendek), Lee Chang-Dong, Oh Jung-Mi
  • Produser: Ok Kwang-Hee, Lee Joon-Dong, Lee Chang-Dong
  • Sinematografer: Hong Kyung-Pyo
  • World Premiere: May 16, 2018 (Cannes Film Festival)
  • Tanggal Rilis: May 17, 2018
  • Durasi: 148 min.
  • Genre: Mystery
  • Distributor: CGV Arthouse


Sinopsis

Jong-Soo (Yoo Ah-In) ingin menjadi penulis, tetapi ketika ini ia bekerja paruh waktu sebagai pengantar untuk perusahaan distribusi. Saat bekerja, ia bertemu dengan teman masa kecilnya Hae-Mi (Jeon Jong-Seo). Mereka tumbuh di sebuah kota kecil. Malamnya, mereka bertemu untuk minum. Hae-Mi menyampaikan pada Jong-Soo bahwa ia akan segera pergi ke Afrika dan bertanya apakah ia bisa mampir ke apartemennya dan memberi makan kucingnya ketika ia pergi.

Kemudian, Jong-Soo mendapatkan panggilan telepon dari Hae-Mi menanyakan apakah beliau sanggup menjemputnya di bandara pada hari berikutnya. Di bandara, Hae-Mi memperkenalkan Ben (Steven Yeun) ke Jong-Soo. Hae-Mi dan Ben bertemu di Arica. Segera, Ben memberi tahu Jong-Soo perihal hobinya. -asianwiki-



Note

  • Berdasarkan dongeng pendek "Naya wo Yaku" ("Barn Burning") dari koleksi dongeng pendek "Hotaru" oleh Haruki Murakami (diterbitkan Juli, 1984 oleh Shinchosha).
  • Gang Dong-Won pertama kali ditawari tugas utama laki-laki kedua, tetapi ditolak.
  • "Burning" diputar di Festival Film Cannes 2018 di bab "In Competition" .


Pemeran Utama:

  • Yoo Ah-In: Jong-Soo    
  • Steven Yeun: Ben    
  • Jun Jong-Seo : Hae-Mi


Review

 Film ini diawali dengan latar belakang yang agak suram. Dibagian awal, kwak tidak begitu tertarik dengan film ini, apa lagi setengah jam pertama kwak sudah harus melihat mas Yoo Ah In adegan seksual yang penuh penghayatanberulang kali. Kwak nggak paham apa nilai tambahnya film ini dengan adegan 'solo' lebih dari sekali dari mas Ah in. Kesan pertama Kwak untuk film ini yaitu aneh! Semua bab di film ini awalnya cukup terasa gila dan sulit untuk Kwak cerna. Maklum Kwak baca sinopsis sekilas dan tidak membaca versi dongeng pendek orisinil sebelum nonton film ini. Tapi kwak harus akui mulai dibagian tengah sampai akhir, film ini ibarat menarik Kwak untuk karam ke dalam film. Karakter Ben memegang tugas sangat penting dalam film ini, apa lagi ketika ia mengungkapkan hobinya uniknya pada Lee Jong Soo, ini merupakan awal untuk Kwak mendalami film. Kekepoannya Lee Jong Soo menemukan Vinyl House (gudang) yang terbakar dan mencari keberadaan Hae Mi bisa menarik perhatian Kwak untuk kepo bersama dengan Jong Soo menemukan apa yang terjadi sebenarnya. Kwak juga sama dengan JongSoo yang cukup dipermainkan oleh kebenaran dari kata-kata Hae Mi maupun Ben, ada perasaan janggal dan mengganjal setiap mendengar kata-kata serta gerak badan mereka.

Dari film ini, sekali lagi Kwak diingatkan sebuah dongeng yang cantik dan berkesan tidak selalu sesuatu yang mempunyai pesan moral atau romantis atau bahkan menyentuh hati. Cerita ibarat permainan yang bisa mempermainkan kita sebagai penonton juga merupakan dongeng yang mempesona. Bagaimana penulis menggambarkan abjad dan kejadian senyata mungkin serta menciptakan pembaca ataupun penonton tertarik ke dalam dongeng yaitu poin yang penting dalam pembuatan sebuah cerita. Tentunya dalam sebuah film, dongeng yang cantik nggak cukup dong. Tapi untungnya dalam film ini.sutradara bisa mewujudkan misteri yang diciptakan penulis ke dalam sebuah film dengan terasa makin nyata. Kesan misteri, suram, dan dalam tergambar berpengaruh dalam film ini.

Dari pada memakai otak kalian dalam memecahkan misteri, Burning lebih memainkan imajinasi kalian untuk  menemukan Vinyl house yang terbakar. Dengan ending yang terbuka, kita tidak benar-benar diberitau vinyl house yang mana yang terbakar, petunjuk yang diberikan pun cukup terang namun mengambang alasannya yaitu petunjuk tidak lah bisa disebut bukti nyata. Pada balasannya imajinasi kita yang memutuskan apa yang terjadi di film ini dan tentunya vinyl house mana yang telah terbakat. Kwak langsung masih ragu, apa yang dimaksud dibakar benar-benar dibakar?!

Kalau kalian bertanya apa yang sebetulnya telah terjadi? Simpulkan sendiri dengan logika dan imanjinasi kalian. Karena kalau Kwak menyebarkan hasil dari imajinasi Kwak dengan kalian, mungkin akan mengakibatkan spoiler.

Penciptaan setiap abjad di film ini cukup keren, setiap abjad cukup kasatmata dan ekspresif. Semua pemain film dapat  menyalurkan perasaan abjad yang mereka perankan kepada penonton. Akting Yoo Ah In, Steven Yeun, dan Jun Jeong Soo perlu diacungi jempol, alasannya yaitu bisa mewujudkan sisi eksentrik dengan apik dari abjad yang mereka mainkan.


Film ini Kwak rekomendasikan untuk kalian yang menyukai film misteri  yang eksentrik. Tentunya kurang cocok untuk kalian yang nggak suka misteri, nggak Kwak rekomendasikan juga buat kalian yang sedang malas bermain otak serta imajinasi, dan nggak dianjurkan banget untuk kalian yang dibawah umur ya. Adegan dewasanya nggak terlihat yang jelas  bagaimana tapi cukup mengganggu. Buat kalian yang masih gundah sehabis nonton  film ini atau kalian yanh nggak bisa nonton film ini alasannya yaitu adegan dewasa, bisa meluangkan waktu membaca versi orisinil dongeng pendeknya 'barn burning' karya Haruki Murakami. Sedikit berbeda sih dari versi filmnya, tapi tetap mempunyai citra dongeng yang sama, bahkan lebih gampang dimengerti.

Secara keseluruhan film ini cukup keren, dengan kesan gelap, suram dan eksentrik, dari pada menyampaikan film ini aneh,  jikalau kalian mendalami tiap adegan dan dongeng kalian sanggup memahami film ini bukan hanya film tetapi juga  sebuah karya seni yang unik.


Original By
-Kwak-

Sumber https://bebekpo.blogspot.com/

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel