Dahatsu Fellow L37 & Fellow Max L38

 Daihatsu terutama sesudah diambil alih Toyota pada tahun  Dahatsu Fellow L37 & Fellow Max L38

Daihatsu terutama sesudah diambil alih Toyota pada tahun 1967 populer sebagai pembuat mobil-mobil kecil dan kompak. Setelah Daihatsu Midget alias bemo, Daihatsu Hijet S37 serta S38 dan sedan Compagno masuk ke Indonesia, Daihatsu lalu menjual kei car penumpangnya di Indonesia sekitar tahun 1968 sesudah pemerintah Indonesia menghitung pajak kendaraan beroda empat dibawah 600cc menurut beratnya yang menciptakan pajak kei car cukup murah berhubung mobil-mobil kei di Jepang pada waktu itu terbatas 360cc saja.


Daihatsu Fellow atau yang lebih dikenal dengan nama Daihatsu 360 di pasar luar Jepang menyerupai Indonesia pertama kali dibentuk pada tahun 1966. Sesuai dengan namanya, kendaraan beroda empat ini dibekali dengan mesin 360cc dengan isyarat ZM. Mesin kendaraan beroda empat ini mempunyai konfigurasi 2 tak 2 silinder pendingin air dengan kapasitas murni 356cc. Tenaga yang dihasilkan mesin ini mencapai 22Hp pada 5000Rpm serta torsi 34,3Nm pada 4300Rpm. Mesin yang menyerupai dengan mesin yang digunakan Hijet S37 ini diletakkan di belakang dan untuk menggerakkan roda belakangnya digunakan transmisi manual 4 percepatan.

Entah berapa unit Daihatsu 360 serta kapan tepatnya kendaraan beroda empat ini masuk ke Indonesia. Yang jelas, kendaraan beroda empat ini masuk secara CBU dari Jepang dan populasinya cukup jarang. Pada tahun 1970 Daihatsu melaksanakan update pada kendaraan beroda empat ini dengan menghadirkan Fellow Max dengan isyarat L38. Pada tahun 1972, Daihatsu lalu menciptakan Fellow Max dengan 4 pintu (L38F) yang menjadikannya kei car pertama dengan 4 pintu. Berbeda jauh dengan Daihatsu 360 alias Fellow yang hanya 2 pintu.

Secara ukuran, Fellow Max terlihat lebih besar Daihatsu 360 alias Fellow sesuai dengan suplemen kata Max dan wheelbase yang 100mm lebih panjang dibanding varian sebelumnya. Bila varian sebelumnya menggunakan lampu kotak, pada Fellow Max Daihatsu kembali menggunakan lampu bulat. Di Indonesia, lampu belakangnya menggunakan model kotak bukannya persegi pajang vertikal yang pertanda hanya ada varian faceliftnya saja. Selain itu, yang membedakan Fellow Max dengan Fellow ada pada panjang bonnetnya dimana Fellow Max mempunyai bonnet lebih panjang alasannya mesinnya dipindah kedepan. Untuk ban, digunakan ban 10 inch dengan model velg kaleng yang menyerupai dengan Hijet 55 dan Suzuki Truntung.

Mesin yang digunakan Daihatsu Fellow Max sebetulnya masih merupakan 1 rancangan dengan mesin ZM dengan nama ZM4. Dengan banyak sekali tuning, mesn ZM4 ini diklaim bisa menghasilkan tenaga sebesar 33Hp atau lebih besar 10Hp dibanding mesin ZM Daihatsu Fellow 360 yang hanya 23Hp. Transmisi yang digunakan kendaraan beroda empat ini masih tetap manual 4 percepatan. Yang paling berbeda dari mesin ZM4 ini ialah peletakannya yang dipindah kedepan dengan posisi transversal alasannya kendaraan beroda empat ini sekarang berpenggerak roda depan.

Daihatsu Fellow Max dijual hingga sekitar 1978 di Indonesia. Konon versi terakhirnya mengganti mesin 360cc 2 tak menjadi 550cc 2 tak yang menyerupai dengan mesin Hijet 55 alasannya peraturan mengenai kei car di Jepang berubah pada tahun 1976. Populasi kendaraan beroda empat ini sudah langka alasannya memang sesudah dasawarsa 70an orang sudah mulai kurang minat dengan kendaraan beroda empat sekecil Fellow Max. Walau kei car 70an mulai naik daun menyerupai halnya Honda Life SA360, namun berhubung Fellow Max bermesin 2 tak dan jarang yang mulus menciptakan kendaraan beroda empat ini kurang diminati jikalau dibanding Honda Life.

Spesifikasi Daihatsu Fellow Max L38F ini ialah sebagai berikut:

Spesifikasi Daihatsu Fellow Max L38F
Jenis Kei Car
Hatchback
Tipe L38F
Mesin ZM 2 tak 2 cyl 356cc
Bore X Stroke N/A
Sistem Bahan Bakar Karburator
Transmisi Manual 4 Speed
Wheelbase 2.209 mm
Panjang 2.995 mm
Lebar 1.295 mm
Tinggi 1.290 mm

Sumber https://mobilmotorlama.blogspot.com/

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel