1 Juta Akun Facebook Di Indonesia Bocor, Alamat Untuk Mengeceknya
Para pengguna Facebook akan mengetahui apakah mereka termasuk dalam 87 juta pengguna yang datanya mungkin dibagikan kepada perusahaan konsultan politik di London, Cambridge Analytica.
Baca Juga
Jika notifikasi ini belum juga diterima, pengguna sanggup login ke Facebook dan mengunjungi tautan ini.
Melalui tautan tersebut, Facebook akan memberi tahu apakah data Anda digunakan oleh Cambridge Analytica atau tidak. Ini ialah cari yang paling mudah sambil menunggu pemberitahuan resmi dari Facebook.
Baca juga: Kominfo Akan Blokir Facebook jikalau Kasus Myanmar Terjadi di Indonesia
Facebook mendapat sorotan sehabis data tak kurang dari 87 juta pengguna, termasuk 1,1 juta pengguna di Indonesia, terakses oleh Cambridge Analytica. Baca juga : Data 1 Juta Pengguna Facebook Indonesia Dicuri)
Melalui e-mail yang dikirim ke Bloomberg, salah satu wakil presiden Facebook, Ime Archibong, menyampaikan aplikasi-aplikasi Cubeyou akan dihentikan dipasang di Facebook jikalau tak bersedia diaudit atau tak lolos investigasi.
Media di AS, CNBC, mengira Cubeyou melaksanakan ibarat apa yang dilakukan Cambridge Analytica, yaitu mengambil data pengguna tanpa izin melalui aplikasi kuis 'You Are What You Like'. Tuduhan tersebut dibantah oleh Cubeyou dan menyampaikan semenjak awal mematuhi hukum Facebook.
Baca juga : Langkah Mengamankan Akun Facebook di Hack
Universitas Cambridge membantah
Baik Cubeyou maupun Universitas Cambridge, perguruan tinggi yang diajak kolaborasi oleh Cubeyou, menegaskan bahwa aplikasi kuis secara terperinci menyebutkan bahwa data pengguna akan digunakan baik untuk kepentingan akademis maupun komersial. Ditambahkan pula bahwa data ini akan dianonimkan.
Cubeyou menyebarkan aplikasi kuis kepribadian dengan menggandeng Pusat Kajian Psikometeri Universitas Cambridge.
Salah satu peneliti di sentra kajian ini tersangkut masalah Cambridge Analytica alasannya ialah membantu menyebarkan kuis yang belakangan diketahui memanen data dan data itu dimanfaatkan oleh Cambridge Analytica.
Baca juga: Apakah Indonesia Berani Memblokir Facebook, Menkominfo?
Universitas Cambridge membantah bekerja sama dengan Cambridge Analytica atau perusahaan induknya, SCL. Pihak universitas juga menegaskan tidak pernah menyediakan data, algoritme maupun kerja-kerja ilmiah untuk Cambridge Analytica.
Konsultan politik ini terlibat dalam tim Donald Trump di pilpres AS dan di kubu anti-Uni Eropa dalam referendum di Inggris.