Diminta Uji Dosis Bbm Dengan Ember Ukur, Petugas Spbu Malah Bingung

Jakarta, - Cara untuk memastikan dosis materi bakar minyak (BBM) sesuai dengan meteran di dispenser ialah mengujinya lewat baskom ukur. Cara ini selalu disarankan Pertamina setiap ada kasus dugaan kecurangan yang dilakukan oknum di suatu stasiun pengisinan materi bakar umum (SPBU). Namun apakah cara ini sudah disosialisasikan ke petugas SPBU?

Pada Selasa (27/3/2018) petang, seorang ingin mencoba cara ini di SPBU 34-13501 di Jalan Raya Condet, Jakarta Timur. Ini ialah SPBU yang belum usang ini jadi perbincangan alasannya ialah dituduh seorang konsumennya telah mencurangi dosis BBM.

Di SPBU tersebut, sempat membeli empat liter BBM jenis Pertamax yang diisi ke sepeda motor. Namun sebelum BBM diisi ke dalam tangki, sempat meminta petugas untuk menguji takarannya lebih dulu ke baskom ukur. Namun yang terjadi, petugas tersebut malah bingung. Karena antrean pembeli sedang panjang, kesannya BBM tetap diisi tanpa melalui pengujian di baskom ukur.

Selang beberapa hari kemudian, tepatnya Jumat (30/3/2018) malam, kembali mengisi BBM di SPBU yang sama. Seperti dikala kedatangan yang pertama, kali ini kembali meminta petugas untuk menguji takarannya lebih dulu ke baskom ukur. Namun lagi-lagi, menemui petugas yang kebingungan dengan usul tersebut. Padahal petugas yang ditemui merupakan orang yang berbeda dari kedatangan yang pertama.

Bejana ukur merupakan sebuah wadah yang mempunyai meteran. Meteran ini sanggup menunjukkan volume BBM yang keluar dari selang dispenser.

Sebagai instansi yang bertanggung jawab melaksanakan pengawasan, Unit Metrologi Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan DKI Jakarta bersama perwakilan Pertamina sempat menerangkan cara pengujian dosis BBM lewat baskom ukur pasca kasus kecurangan di SPBU Rempoa pada pertengahan 2016 silam. Pada pengujian ini, batas toleransi penyimpangan atau selisih ialah sebesar 0,5 persen dari total volume. Karena itu, bila diisi 20 liter, selisih maksimal ialah 100 mililiter.

Baca juga : Ini Satu-satunya Cara Pengujian Takaran Bensin yang Benar

"Satu nozzle tiga kali ditera, sesudah itu diambil rata-ratanya untuk kemudian dikembalikan ke nol lagi (selisihnya)," kata Kepala Unit Metrologi Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan DKI Jakarta, Johan Taruma Jaya ketika itu.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel