Hukum Bacaan Ra' Tafkhim, Tarqiq Dan Jawazul Wajhain + Contoh
Huruf hijaiyah saat bertemu ra itu ada 3 aturan bacaan yaitu Tafkhim ( Tebal ) Tarqiq ( Tipis ) dan jawazul wajhain ( Boleh tebal boleh tipis ). Namun ada syarat tersendiri mengapa kok ra' sanggup dibaca menyerupai 3 model menyerupai itu. Oleh sebab itu mari kita bersama - sama muthala'ah ihwal hukum tajwid bacaan ra'. Agar tajiwd kita dalam membaca Al-Qur'an itu benar.
Hukum bacaan ra sukun tanpa kita sadari ternyata kita telah mempelajarinya pada waktu duduk dibangku sekolah dasar , namun sebab sangking lamanya kita tidak mengulangi jadi masuk akal deh , kalau kita lupa , akan tetapi berbeda lagi ceritanya , meskipun kita tidak pernah mempelajarinya secara terus menerus tetapi setiap membaca Al-Qur'an pribadi di praktekan ilmu tajwidnya , maka dengan sendirinya kita akan ingat terus hingga final hidup hehhehe.
Tanpa panjang lebar mari kita berguru aturan ra' , tapi sebelumnya alangkah baiknya bila kita melihat terlebih dahulu , sketsa aturan ra sebagai berikut ;
Ra' Wajib hukumnya dibacal tebal ( tafkhim ) manakala:
Itulah 3 aturan bacaan Ra' yang terdiri dari Ra' Tafkhim, Tarqiq dan jawazul wajhain yang dilengkapi dengan pola dan syarat - syaratnya yang sanggup aku bagikan kepada sahabat sekalian yang ingin mempelajari ilmu tajwid ihwal serpihan ra' . Semoga artikel ini sanggup membantu sahabat memhami lebih dalam ihwal ilmu tajwid , cukup sekian dari aku Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh,
Hukum bacaan ra sukun tanpa kita sadari ternyata kita telah mempelajarinya pada waktu duduk dibangku sekolah dasar , namun sebab sangking lamanya kita tidak mengulangi jadi masuk akal deh , kalau kita lupa , akan tetapi berbeda lagi ceritanya , meskipun kita tidak pernah mempelajarinya secara terus menerus tetapi setiap membaca Al-Qur'an pribadi di praktekan ilmu tajwidnya , maka dengan sendirinya kita akan ingat terus hingga final hidup hehhehe.
Tanpa panjang lebar mari kita berguru aturan ra' , tapi sebelumnya alangkah baiknya bila kita melihat terlebih dahulu , sketsa aturan ra sebagai berikut ;
Pengertian Bacaan Ra' Tafkhim Contoh dan Cara Membacanya
Tafkhim berdasarkan bahasa yakni tebal , sedangkan berdasarkan istilah Tafkhim (تَفْخِيْمُ) yakni menebalkan aksara tertentu dengan cara mengucapkan aksara tertentu dengan cara mengucapkan aksara di bibir (mulut) dengan menjorokkan ke depan (bahasa Jawa mecucu).Cara membacanya yaitu dengan bibir sedikit kemuka atau monyong.Ra' Wajib hukumnya dibacal tebal ( tafkhim ) manakala:
- Ra bertanda baca fathah. Contoh:
- Ra bertanda baca dammah. Contoh:
- Ra bertanda sukun (mati), sedang aksara di belakangnya berupa aksara yang difathah. Contoh:
- Ra bertanda suku, sedang aksara di belakangnya berupa aksara yang didammah. Contoh:
- Ra yang bertanda baca sukun, sedang aksara di belakangnya berupa aksara yang dikasrah, namun kasrah ini bukan orisinil tetapi gres datang. Contoh:
اِرْجِعِيْ، اِرْحَمْ، اِرْجِعُوْا، اَمِ ارْتَابُوْا
- Ra bertanda baca sukun, sedang aksara di belakangnya berharakat kasrah orisinil dan setelah ra bertemu dengan aksara isti’la (حَرْفُ اِسْتِعْلاَءٍ) yang terdapat tujuh aksara yang terkumpul pada kalimat: <خُصَّ ضَغْطٍ قِظْ Contoh:
Pengertian Bacaan Ra' Tarqiq Contoh dan Cara Membacanya
Menurut bahasa Tarqiq (تَرْقِيْقٌ) yakni tibis sedangkan berdasarkan istilah Tarqiq (تَرْقِيْقٌ) adalah membunyikan huruf-huruf tertentu dengan bunyi atau bacaan tipis. dan Cara membacanya yaitu dengan menarik bibir sedikit mundur sehingga agak meringis. Ra' wajib dibaca tarqiq apabila ;
- Huruf ra’ itu sendiri di baca kasroh, contoh: فَرِ يْقٌ فِي ا لْجَنَّةِ
- Huruf ra’ di baca sukun dan terletak setelah aksara yang di baca kasroh, Dan sesudahny a bukan aksara isti’la’, pola فِرْ عَوْ نَ مِرْ يَةٍ
- Apabila dalam keadaan waaf atau di waqafkan, sedangkan aksara sebelumumnya bertanda baca kasrah. Contoh هُوَ ا لْكَا فِرُ مِنْ نَا صِرٍ تَسْتَكْثِرُ Atau dalam keadaan waqaf atau di waqafkan, sedangkan di antara Huruf ra dengan aksara yang bertanda baca kasrah terdapat aksara bertanda baca sukun, contoh: باِ لسِّحْرِ
- Apabila dalam keadaan di waqafkan, sedang aksara sebelumnya aksara ya ,Yang bertanda baca sukun, contoh: ,وَ اِ لَي ا لله ِا لْمَصِيْرُ عَلَي كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Hukum Bacaan Ra' jawazul wajhain Beserta Contohnya
jawazul wajhain ( جواز الـوجـهـيـن ) secara bahasa artinya boleh wajah dua , sedangkan menurut istilah jawazul wajhain yakni ra yang boleh dibaca tafkhim (tebal) atau tarqiq (tipis). Jika ada ra sukun didahului oleh aksara berharakat kasrah sesudahnya ada aksara isti’la bearharakat kasrah . (huruf isti’la’ yang dikasrah + رْ + ـِـ ) .contohnya :مِنْ عِرْضِهِ - بِحِرْصٍItulah 3 aturan bacaan Ra' yang terdiri dari Ra' Tafkhim, Tarqiq dan jawazul wajhain yang dilengkapi dengan pola dan syarat - syaratnya yang sanggup aku bagikan kepada sahabat sekalian yang ingin mempelajari ilmu tajwid ihwal serpihan ra' . Semoga artikel ini sanggup membantu sahabat memhami lebih dalam ihwal ilmu tajwid , cukup sekian dari aku Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh,