Keseruan Konser Amal Kemanusiaan Di Kota Tasikmalaya Dalam Rangka Tasikmalaya Rajab Fair
Beberapa waktu yang kemudian saya bergegas pergi ke mesjid untuk melakukan shalat Maghrib, alasannya yaitu kesiangan saya buru-buru. didepan madrasah tampak ada sekelompok cowok yang sedang memegang sebuah poster event . Lalu saya samperi mereka sambil bertanya "poster naon"? (poster apa) merekapun menjelaskan dan ketika saya lihat ada Shoutul Harokah yang membuatku tertarik untuk mengikuti kegiatan acaranya.
Kegiatan program tersebut yaitu Acara Tasikmalaya Rajab Fair 2018 yang dimulai semenjak Jum`at hingga Minggu. Acara tersebut diisi dengan banyak sekali kegiatan menyerupai istighosah, perlombaan untuk anak menyerupai mewarnai, seminar menjadi pendongeng dan juga Konser Amal Kemanusiaan.
Dalam program Konser Amal kemanusiaan, pihak panitia penyelenggara menghadirkan beberapa bintang film The power Of Love 212 yaitu Mas Adhin Abdul Hakim, Mas fajar lubis dan juga Jastia Arimba yang mana dia sebagai sutradara film tersebut. Selain itu pihak panitia juga menghadirkan Ustadz Deni Syahid sebagai pembicara mengenai kabar palestina dan juga Band Nasyid Islami dari Bandung yang beraliran Haroki yaitu Shoutul Harokah.
***
Minggu jam 9 saya berangkat naik angkot dari depan perum Andalusia menuju dadaha untuk mengikuti rangkaian kegiatan Konser Amal Kemanusiaan peduli Palestina. Kegiatan tersebut dilaksanakan di GOR SUKAPURA DADAHA KOTA TASIKMALAYA. Sesampainya disana, saya memasuki area dan menduduki tribun atas. Setelah duduk sayapun mendengarkan pemateri sesekali mengambil gambar dan minum. Saat saya khusyu mendengarkan pemateri, datanglah beberapa orang duduk disampingku, pas dilihat wajahnya idihhh bapak-Bapak bau tanah dari Shoutul Harokah. Sempat saya ambil gambarnya namun saya tak menyapa mereka alasannya yaitu takut mengganggu. (Maen aja belom, udah ada yang ini itu, niscaya gak lezat kan?) Saya biarin aja mereka.
Setelah selesai beberapa sambutan, program dilanjutkan dengan pengisi program teman-teman dari film 212 yaitu Mas Adhin Abdul Hakim, Mas fajar lubis dan juga Jastia Arimba yang mana dia sebagai sutradara film tersebut. Sepanjang waktu mereka membahas mengenai film tersebut yang filmnya diambil di beberapa kawasan diantaranya Ciamis. Dalam perkenalan member, ternyata Mas Fajar orisinil orang Tasikmalaya lho, sayapun meminta fotonya diakhir acara.
Setelah program diisi oleh teman-teman bintang film 212, saya yang duduk ditribun disuruh merapat sama panitia ke dingklik bawah. yah saya pun nurut, alasannya yaitu gak mau nyusahin mereka. Tapi kesannya saya bersahabat panggung. Setelah saya mendapat dingklik acarapun dilanjutkan dengan penampilan SHOUTUL HAROKAH yang merupakan grup nasyid indonesia yang mengusung musik haroki. Musik haroki berisikan lirik-lirik usaha islam yang dapat menggugah semangat. Kaprikornus saya saranin buat teman-teman dengarkan juga musik haroki Indonesia. Adapun grup-grup nasyid haroki di indonesia diantaranya Izzatul Islam, Shoutul harokah, Shoutul khilafah, Arruhul Jadid, Generasi Rabbani, IRA, dan banyak lagi.
Kembali ke program konser, ketika Shoutul harokah bernyanyi dipanggung sayapun mengeluarkan bendera hitam dan putih bertuliskan kalimat syahadat. Bendera tersebut berjulukan Aliwa dan Arraya yang merupakan bendera umat muslim. Aliwa merupakan bendera yang saya beli ketika program Mujahid Tasikmalaya Menggugat Aksi Peduli Umat Bela Rohingya. Arraya merupakan bendera kepemimpinan umat islam sedangkan yang hitam saya pinjam dari saudara saya, dimana bendera tersebut yaitu bendera pasukan perang umat islam.
Lagu pertama pun dimainkan, saya lupa set listnya. sepanjang lagu saya terus mengibarkan bendera sambil bernyanyi meski lirik asal-asalan. Setelah beberapa lagu, program diisi oleh Ust. Deri yang membahas Kondisi terakhir Palestina yang menggugah ghrirah jihad. Setelah dia selesai, program dilanjutkan dengan bantuan khusus, yaitu panitia menyediakan selembar kertas yang isinya tertulis nominal uang yang akan didonasikan. Besaran bantuan yang diberikan ada yang 20 juta, ada yang 10 juta, ada yang 5 juta dan ada yang bebas seuai keinginan. Ternyata tidak cash lo, jadi bantuan dapat dicicil menyerupai 100 ribu perbulan. Sayapun sempat ingin ambil bagian, tapi ya...
Setelah bantuan selesai program dilanjutkan dengan penampilan shoutul harokah sebanyak beberapa lagu kemudian diselingi dengan dukungan hadiah kepada pemenang lomba untuk belum dewasa yang diselenggarakan di hari sebelumnya. Setelah pembagian hadiah selesai, program dilanjutkan lagi dengan lagu penutup. Saya dan beberapa penontonpun makin merapat kedepan panggung sambil bernyanyi.
Acara Konser Amal Kemanusiaan pun selesai menjelang dzuhur, namun ya sayangnya pihak panitia mempromosikan acaranya kurang sehingga sayapun sulit mendapat informasi detail. Ya tapi secara keseluruhan acaranya bagus. Ini setahu saya pertama kali lho diTasikmalaya saya ikutan program gini, sehingga sayapun antusias.
Setelah selesai saya bertemu sahabat panitia yang beberapa hari sebelumnya pernah berbincang dan juga berbincang dengan penonton lainnya sambil berburu foto Shoutul Harokah dan Tim The power Of love 212.
Oh ya, dalam program ini ada soft lauching 212 Mart yang berlokasi di Paseh, Kota Tasikmalaya. 212 Mart yaitu sebuah mini market yang terinspirasi dari agresi 212, pada dasarnya semangat mendakwahkan islam. Kaprikornus hasil penjualannya sebagian didonasikan untuk umat islam.
Nah inilah beberapa gambar atau foto yang saya abadikan. gambarnya sedikit alasannya yaitu saya fokus ke acara. Terimakasih telah berkunjung, maaf jikalau tulisannya kurang menarik alasannya yaitu saya bukanlah seorang penulis hanya sekedar menulis...
Salah satu personel Shoutul Harokah |
Donasi dari umat Tasikmalaya untuk Palestina |
Donasi umat Tasikmalaya untuk Palestina |
Photo bareng Shoutul Harokah |
Photo bareng Shoutul Harokah |
Photo bareng Shoutul HarokahPhoto bareng Shoutul Harokah |
Pemain Film The Power of 212 bersama Shoutul harokah |
Pembagian Hadiah Pemenang Perlombaan |
Saat bintang tamu dikerumumi para Akhwat, kami ikhwan hanya dapat menunggu giliran |
Shoutul Harokah bersama beberapa mujahidah |
Pang Motokeun Lah, Sambil pada nyerahin HP ke orang lain. Sedang mas Lubis tetep Fokus ke Kamera |
Saya bersama mas Lubis, bintang film The Power of Love 212 yang merupakan warga Tasikmalaya. Ngegaya aja belom udah main jepret aja |
Sutradarapun dikejar orang, belum bayar cicilan pulsa mungkin ya? |
Kirain Niqab ternyarta jenggot. Beliau Kang Adhin yang berperan sebagai orang islam yang phobia terhadap islam. Jenggot saya kalah sama beliau. |