Asal-Usul Sejarah Penemu Beling Spion Yang Sebenarnya
Membahas wacana beling spion, hal ini sering dijadikan materi candaan alasannya yaitu dinilai sepele tapi berbobot. Kita tahu bahwa manfaat beling spion bagi kendaraan sudah tidak diragukan lagi.
Dibalik manfaatnya, kita tak tahu bagaimana spion ini sanggup tercipta. Ternyata beling spion tercipta secara 'tidak sengaja'.
Ada dua versi wacana asal-usul penemu beling spion. Yang pertama versi komedi dan sejarah yang sebenarnya.
Saat mereka mengendarai kendaraan beroda empat dari kita sebut aja kota a ke kota b..
saat itukan kendaraan beroda empat belum ada spion, jadi Silo yg pegang kemudi selalu bertanya kondisi jalan dibelakang ke Yono.
Setiap akan belok atau mau menyalip, si Silo bertanya ke Yono. "Gimana, belakang sepi Yon?"
selama perjalan kata Sepi Yon selalu disebutkan... mangkanya kini beling disamping kendaraan disebut SPION. Untung saja yg jadi partner namanya Yono. Coba kalo namanya Ateng, niscaya kini kita nyebutnya Spiteng. haha.
Pada tahun 1911, seorang pembalap berjulukan Ray Harroun kesulitan mencari ajudan untuk turnamen Indianapolis 500. Karena tidak juga ketemu hingga menjelang balapan, kesannya ia mengakalinya dengan memasangkan cermin di mobil.
Trik Harroun ternyata membuahkan hasil yang baik. Ia tetap sanggup melihat ke belakang tanpa asisten. Selain itu, dengan berkendara sendiri, maka kendaraan beroda empat sanggup melaju lebih cepat. Harroun pun disebut memenangkan lomba.
Siapa yang menyangka bila di animo selanjutnya, seluruh pembalap yang ikut dalam kompetisi memakai beling serupa milik Ray Harroun. Sejak ketika itulah penggunaan spion semakin merebak, bukan hanya di area balap tapi meluas di kendaraan-kendaraan biasa.
Dibalik manfaatnya, kita tak tahu bagaimana spion ini sanggup tercipta. Ternyata beling spion tercipta secara 'tidak sengaja'.
Ada dua versi wacana asal-usul penemu beling spion. Yang pertama versi komedi dan sejarah yang sebenarnya.
Penemu beling spion versi komedi kocal oleh orang Indonesia.
Menurut orang Indonesia, sebetulnya spion itu ditemukan oleh orang orisinil Indonesia, pada jaman dulu ketika kendaraan beroda empat baheula blum pake spion. Nah, penemunya yaitu dua orang sobat Susilo (silo) dan Yudoyono (yono)Saat mereka mengendarai kendaraan beroda empat dari kita sebut aja kota a ke kota b..
saat itukan kendaraan beroda empat belum ada spion, jadi Silo yg pegang kemudi selalu bertanya kondisi jalan dibelakang ke Yono.
Setiap akan belok atau mau menyalip, si Silo bertanya ke Yono. "Gimana, belakang sepi Yon?"
selama perjalan kata Sepi Yon selalu disebutkan... mangkanya kini beling disamping kendaraan disebut SPION. Untung saja yg jadi partner namanya Yono. Coba kalo namanya Ateng, niscaya kini kita nyebutnya Spiteng. haha.
Dan versi kedua wacana sejarah sebetulnya dari sang penemu orisinil beling spion.
Berawal dari kurun ke-20, dimana ketika itu dunia balap sedang berkembang. Waktu itu kendaraan beroda empat balap tidak mempunyai beling spion, untuk melihat kebelakang, pembalap mendandalkan asisten. Tugas ajudan yaitu mengamati keadaan, dan melaporkannya ke pembalap.Pada tahun 1911, seorang pembalap berjulukan Ray Harroun kesulitan mencari ajudan untuk turnamen Indianapolis 500. Karena tidak juga ketemu hingga menjelang balapan, kesannya ia mengakalinya dengan memasangkan cermin di mobil.
Trik Harroun ternyata membuahkan hasil yang baik. Ia tetap sanggup melihat ke belakang tanpa asisten. Selain itu, dengan berkendara sendiri, maka kendaraan beroda empat sanggup melaju lebih cepat. Harroun pun disebut memenangkan lomba.
Siapa yang menyangka bila di animo selanjutnya, seluruh pembalap yang ikut dalam kompetisi memakai beling serupa milik Ray Harroun. Sejak ketika itulah penggunaan spion semakin merebak, bukan hanya di area balap tapi meluas di kendaraan-kendaraan biasa.
Baca juga:
- Step By Step Cara PDKT Sampai Nembak Cewek, Paling Lengkap! SAYA PASTIKAN BERHASIL!!!
- Kenapa Ayam Tidak Pernah Habis & Punah? Ini Jawabannya!
- Kenapa Perjalan Pulang Terasa Lebih Cepat Daripada Pergi?
- Inilah Asal-usul Meme Yao Ming yang Sebenarnya