Apa Itu Mindset Dan Bagaimana Cara Membentuknya?
Mungkin kau sudah sering mendengar kara Mindset, atau kau sering mengucapkannya. Tapi, tahukah kamu, apa arti dari kata Mindset itu sendiri?
Kebanyakan orang niscaya mengartikannya sebagai contoh pikir, meman arti katanya menyerupai itu sih, hehe. Namun tidak sesimple itu. Ketika seseorang berkata rubah mindset-mu atau Mindset-nya salah atau lain sebagainya.
Kita tidak bisa sertà merta merubahnya kan? Ada begitu banyak contoh pikir, sehingga merubahnya tidak semudah contoh makan.
Dalam buku "The secret Of Mindset", menyebutkan Mindset terdiri dari dua kata yaitu Mind dan set. Kata "Mind" berarti "sumber pikiran dan memori; sentra kesadaran yang menghasilkan pikiran, perasaan , ide, dan persepsi, dan menyimpan pengetahuan". Kata "Set" berarti " mendahulukan peningkatan kemampuan dalam suatu kegiatan.
Bisa diartikan bahwa Mindset yakni contoh pikir atau kebiasaan cara berpikir dalam suatu bidang. Yang mana contoh pikir ini di bentuk dari beberapa belief (kepercayaan di dalam pikiran kita).
Kepercayaan-kepercayaan ini mempengaruhi sikap seseorang atau suatu cara berpikir yang memilih sikap dan pandangan, sikap, dan masa depan.
Jadi mindset bersama-sama kepercayaan (belief), atau sekumpulan kepercayaan (set of beliefs), atau cara berfikir yangmempengaruhi sikap dan sikap seseorang. Pemikiran yang mendalam sehingga mencapai level yang di sebut dengan keyakinan. Mindset ini di bentuk dari apa yang masuk ke dalam diri kita selama bertahun-tahun.
“Apapun makanannya, minumnya tetap ….. “ Kamu niscaya tahu jawabannya kan?
Contoh di atas juga menjelaskan kenapa tayangkan iklan harus dibentuk berulang-ulang. Walaupun kita tidak suka konten suatu iklan, namun jikalau kita berulang-ulang melihatnya. Pasti iklan tersebut masuk kedalam pikiran kita.
Namun lantaran hal itu dikatakan olah orang renta kita, yang notabenenya yakni panutan kita di waktu kecil. Kita menerimanya sebagai kebenaran. Dan hal ini bisa berjalan turun-temurun.
Yang padahal si penggagas kalimat itu hanya ingin menakuti anaknya supaya tidak menghalangi orang jalan. Karena kalau di perintah secara eksklusif bakal susah masuknya! Ternyata orang jaman dulu berakal ya dalam membentuk 'Mindset'.
Nah, ini bisa terjadi kepada kita dikala ini, jikalau kita di beri nasihat atau ungkapan oleh orang yang kita hormati, kagumi dan percayai. Semakin kita kagum dan percaya ke orang tersebut semakin berpengaruh juga kata-katanya tertanam sebagai mindset kita.
Misalnya, kau kenal Mario Teguh? Jika kau mengenal dan mengidolakannya, niscaya kau akan percaya dan mendapatkan apa yang ia ucapkan sebagai motivator.
Hal ini terbentuk lantaran sering sekali kita di berikan emosional rasa takut dari kawasan gelap dan sepi. Misalnya di film-film horor, selalu di kawasan gelap dan hening muncullah sosok yang menakutkan. Ataupun kita pernah mengalaminya sendiri, ada insiden pengalaman yang angker misalnya.
Akhirnya hal ini terinstall hampir ke semua orang. Sehingga ketika kita melalui kawasan menyerupai itu tiba-tiba muncul perasaan takut tanpa sebab, bahkan terkadang hingga menciptakan kita berimajinasi atau berhalusinasi.
Kebanyakan orang niscaya mengartikannya sebagai contoh pikir, meman arti katanya menyerupai itu sih, hehe. Namun tidak sesimple itu. Ketika seseorang berkata rubah mindset-mu atau Mindset-nya salah atau lain sebagainya.
Kita tidak bisa sertà merta merubahnya kan? Ada begitu banyak contoh pikir, sehingga merubahnya tidak semudah contoh makan.
Dalam buku "The secret Of Mindset", menyebutkan Mindset terdiri dari dua kata yaitu Mind dan set. Kata "Mind" berarti "sumber pikiran dan memori; sentra kesadaran yang menghasilkan pikiran, perasaan , ide, dan persepsi, dan menyimpan pengetahuan". Kata "Set" berarti " mendahulukan peningkatan kemampuan dalam suatu kegiatan.
Bisa diartikan bahwa Mindset yakni contoh pikir atau kebiasaan cara berpikir dalam suatu bidang. Yang mana contoh pikir ini di bentuk dari beberapa belief (kepercayaan di dalam pikiran kita).
Kepercayaan-kepercayaan ini mempengaruhi sikap seseorang atau suatu cara berpikir yang memilih sikap dan pandangan, sikap, dan masa depan.
Jadi mindset bersama-sama kepercayaan (belief), atau sekumpulan kepercayaan (set of beliefs), atau cara berfikir yangmempengaruhi sikap dan sikap seseorang. Pemikiran yang mendalam sehingga mencapai level yang di sebut dengan keyakinan. Mindset ini di bentuk dari apa yang masuk ke dalam diri kita selama bertahun-tahun.
Bagaimana Mindset Ini Terbentuk?
Ada banyak cara untuk membentuk sebuah 'Mindset', bahkan tanpa sadar kita membentuk Mindset dalam acara sehari-hari, bagaimana bisa? Simak klarifikasi dibawah ini, sebagaimana dikutip dari Bacapikiran.com.
1. Repitisi (pengulangan)
Sesuatu hal yang terjjadi berulang-ulang akan membentuk mindset kita (tanpa kita sadari). Apa yang di jejalkan kepada kita berulang-ulang akan menjadi kebenaran mutlak kita.“Apapun makanannya, minumnya tetap ….. “ Kamu niscaya tahu jawabannya kan?
Contoh di atas juga menjelaskan kenapa tayangkan iklan harus dibentuk berulang-ulang. Walaupun kita tidak suka konten suatu iklan, namun jikalau kita berulang-ulang melihatnya. Pasti iklan tersebut masuk kedalam pikiran kita.
2. Diberikan Dari Orang Yang Kita Panuti/Kagumi/Percayai.
“Jangan duduk di depan pintu, nanti susah dapet jodoh!” Pikiran sadar kita tahu bahwa tidak ada kekerabatan antara duduk di depan pintu dengan jodoh, apalagi kita masih kecil bukan?Namun lantaran hal itu dikatakan olah orang renta kita, yang notabenenya yakni panutan kita di waktu kecil. Kita menerimanya sebagai kebenaran. Dan hal ini bisa berjalan turun-temurun.
Yang padahal si penggagas kalimat itu hanya ingin menakuti anaknya supaya tidak menghalangi orang jalan. Karena kalau di perintah secara eksklusif bakal susah masuknya! Ternyata orang jaman dulu berakal ya dalam membentuk 'Mindset'.
Nah, ini bisa terjadi kepada kita dikala ini, jikalau kita di beri nasihat atau ungkapan oleh orang yang kita hormati, kagumi dan percayai. Semakin kita kagum dan percaya ke orang tersebut semakin berpengaruh juga kata-katanya tertanam sebagai mindset kita.
Misalnya, kau kenal Mario Teguh? Jika kau mengenal dan mengidolakannya, niscaya kau akan percaya dan mendapatkan apa yang ia ucapkan sebagai motivator.
3. Pengalaman Yang Melibatkan Emosional Tinggi
“Tempat yang gelap, sunyi, dan tidak terawat niscaya berhantu!” Walaupun kita tidak mengungkapkannya tetapi banyak diantara kita yang mempunyai mindset ini. Bahkan hampir semua orang.Hal ini terbentuk lantaran sering sekali kita di berikan emosional rasa takut dari kawasan gelap dan sepi. Misalnya di film-film horor, selalu di kawasan gelap dan hening muncullah sosok yang menakutkan. Ataupun kita pernah mengalaminya sendiri, ada insiden pengalaman yang angker misalnya.
Akhirnya hal ini terinstall hampir ke semua orang. Sehingga ketika kita melalui kawasan menyerupai itu tiba-tiba muncul perasaan takut tanpa sebab, bahkan terkadang hingga menciptakan kita berimajinasi atau berhalusinasi.